Tak kering 1

loading...

Sedapat mungkin aku menghindar dari kegilaanmu tentang apa yang sudah kau urutkan di belakangku selama ini. Akan ku tangkap perciknya air yang aliri pipimu sebagai isyarat bahwa aku tidak mengerti bantahan-bantahanmu saat kau coba bela dirimu di hadapanku. Betapa sumpah yang kau paksakan itu semakin saja menggetar tempurung lututku, begitu beraninya kau lakukan yang terlarang demi tutupi mata hatiku. Bukan tutur itu yang aku ingin dengar dari kau, setelah yang ke sekian kali maaf ku paksakan atas khilaf yg sama, itu wujud prihatinku kepadamu. Hanya sekadar mengingatkanmu bahwa yang kau sembunyi sudah lama jelas bagiku. Biarpun kau bersikeras menyalahi apa yg ku saksikan, ketahuilah jujurmu itu lebih aku sukai. Hakmu sepenuhnya untuk berkata apa saja, hakku melarangmu sebagai bukti aku ini sudah terlanjur mengasihanimu. Tapi bila, kasarnya tutur-tuturku tak menyadarkan kau tentang pijakan yang ku tekuni ini, apakah makna bersama bisa kau sudahi saja? Kau memang tak punya banyak alasan lagi untukkau beri kepada usiamu, aku tau itu.

28 okt 2017

loading...

Komentar