Bagian ke 1

loading...

Hari ini Selasa, seperti kemarin matahari bersinar terik. Di luar sana bising bilah pembelah kayu tak kunjung reda. Dihadapan jendela rumah pertama aku duduk di sampingnya belanga yang berisi sisa kari kambing kemarin. Untuk sesaat bel sekolah menyela heningku, yang tengah berpikir keras, tentang apa yang menjadi kenyataan bagiku.

Kenyataan yang berbeda dari apa yang aku sebutkan itu. Bukan desingnya, bukan aromanya, juga bukan pula sengatnya. Nyata yang melampaui panca indra, mata, raba dan kecap. Riuh, ya Riuh sekali !. Teruslah ribut diluaran sana, agaknya dengan itu redaku tak direbut oleh curiga.

Sangkaanku tentang nyata semoga ini delusi di hari yang lain. Jangan hari ini, esok hari dan lusa nanti.
loading...

Komentar