waiting...

loading...
AQU4_T : Part II  Mumun
"secercah sinar dari matamu memberi sejuta makna wahai si Seribu Musim, namun engkau relakan ia-nya turun jadi seratus perak!"
 nanti atau esok hari, disini. akan aku tuliskan lagi, namamu dan namaku. maafkan bila, waktu itu, dengan tuliskan nama kita ku anggap engkau kegirangan. aku berlari, sambil menangis, ku dekapi rasa itu. sekarang, baru aku mengerti, ternyata itu seratus perak, yang se-ra-tus p-era-k !
mouse my nose please

loading...

Komentar