Microcosmos si Lupa

loading...

Aku terbuat dari susunan darah, daging dan tulang sebagai penopang badan, sama sepertimu yg dilengkapi dengan sanubari sebagai tempatnya nafsu keinginan dan perasaan   kepada semesta raya pula isinya.
.
Sudah tabiatku akannya lalai, luput dan ter-juram pada yang salah. Saat-saat begitu akdensial dari dirikulah yang merebut peran, lalu ter-khianati akal dan nurani dengan alasan-alasan kepuasan dendam sebagai suguhan hidangan bagi jiwa.
.
Begitu amarah merenggut peran, gelap-mata juga tutur secepat kilat menghanguskan! Seisi semesta raya bak dilanda bencana yang seolah tak akan usai. Moralku tak ubahnya binatang buas, mengoyak paksa isi perut sambil enggan untuk berhenti menabur benih kehancuran bagi jiwa yang memang sudah sekarat.
.
Sementara aku, terbuat dari susunan darah, daging dan tulang sebagai penopang badan yang sama sepertimu, wahai jiran, tetangga sejenis yang dinamai manusia. Kaupun makhluk sepertiku yang bernafas melalui hidung, kerongkongan dan paru-paru. Apakah aku dengan mengharap padamu maka nafasku akan bertambah? Tidak! Aku tak ingin lupa, bahwa sesama-makhluk kita ini ciptaan.
.
Saat ini, melepas kecendrungan padamu adalah doa. Aku percaya, bukankah kita ini ciptaan? Pengatur itu bukan kita.
.
Sudah tentu ketetapan dari Rabb adalah lebih baik dari sangkaan hamba. Aku terbuat dari susunan darah, daging dan tulang sebagai penopang badan, sama sepertimu yang selama ini menafkahi jiwa dengan cara yang keliru.
.
Inilah dunia tempat sebab-akibat dicampurkan. Aku terbuat dari susunan darah, daging dan tulang sebagai penopang badan, sama sepertimu.

loading...

Komentar