prasangka/02

loading...

Di bagian sebelumnya sudah pernah aku isyaratkan, bagaimana kedudukannya prasangka itu. Kali ini, aku ingin bicara tentang betapa busuk baunya itu. Aromanya bisa tercium begitu saja dari kedua lobang hidung saat dimana ia mulai berpijar dari dalam diri. Nafas yang datangnya seperti itu terus saja menuju paruku, tepat keulu hati. Begitu. Kira-kira begitu lajunya, kawan !


Didalam nya pertimbangan tengah berlangsung, untuk mencapai kesepakatan bahwa yang disangkakan adalah benar, Itu yang pertama. Di tahap selanjutnya, ia datang bersama bukti2 yang hentah bagaimana bisa disebut-sebut sebagai "sebuah bukti".


Busuknya terus menyiksa otak, lebih buruk dari baunya bangkai tikus dibawah kolong tempat tidur, kawan! Berlalu-lalang ianya diremah-remah jejaring saraf. Segenap sensor motorik diotak hanya merentas kewaspadaan tingkat tinggi saja, tujuannya hanya satu. Yaitu, mengacungkan jari telunjuk kearah muka-muka korban. Padahal, dirilah yang sejatinya tersiksa. Kira-kira begitu, kawan!


Published with Blogger-droid v2.0.2
loading...

Komentar