15 menit percakapan semalam

loading...
"Hormatilah yang tua, sayangilah yang lebih muda dan segani teman sebaya"
kata-kata itu diucapkan oleh pria 52 tahun semalam tadi. baginya harta yang sangat berharga adalah pengalaman. Beliau telah menjelajah ke beberapa tempat di pulau sumatera ini bahkan pernah berdiam selama tiga tahun di pulau jawa. terus terang saya masih terkesima dengan waktu 15 menit itu, di salah satu aula Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Langsa saat acara Lomba Tari, Kretifitas dan Lomba Vokal Gruop Kabupaten Aceh Timur tengah diselenggarakan.

saya duduk disalah satu pojokan diluar aula, sebuah warung tanpa empunya (karena sudah malam gak jualan lagi) agak sedikit remang disana. tempat yang cocok untuk menyantap makan malam sendirian (kayak vampire makan di gelap2). hening.

"Asslamu`alaikum....."
"wa`alaikumsalam...Neupiyoh pak" - saut saya dalam bahasa daerah (arti: singgah pak..)

tanpa beranjak dari tempat duduk saya hanya tersenyum melihat si bapak ikut duduk. dengan seksama beliau mengambil satu bangku sekolah yang sudah di telungkupkan diatas meja kantin, lalu duduk tanpa kata bersahaja. (saya jadi malu di buatnya). Kami berbicara seperti seorang yang sudah pernah bertemu sebelumnya. beliau menceritakan dari mana kedatangannya dan alasan kenapa ikut (juga) nonton. padahal jarak yang ditempuhnya dengan motor bebek lumanyan jauh kira-kira 150 km. untuk seorang pria 52 tahun itu luar biasa. namun tidak terdapat tanda-tanda kelelahan di wajahnya. dan datang tepat waktu sebelum acara pembukaan dimulai jam 7.30 malam.

beliau berpesan, sebaik-baiknya percakapan yang tertinggal adalah nasehat kepada kebaikan. dan pengalaman menjadi guru ajar yang baik untuk menapaki bumi. "inan ta deong, inan langet ta junjong" kira-kira artinya seperti ini: "dimana berpijak, disitu langit di junjung". dalam hati saya berkata "seharusnya saya menyambut kedatangan beliau di pintu gerbang tadi". ini karena rasa yang berkeliaran di alam bawah sadar saya. bahwa memang karakter timur dan barat berbeda dari cara berbicara juga tutur-sapa.

lima belas menit berlalu sudah,.
kami berpisah dengan dalih nonton acara yang sudah 10 menit dimulai itu,.saya masih merasa dampak dari pembicaran singkat tadi. mengawang-ngawang beberapa kata. muda, ego, karakter, tawadhu dan semangat yang kuat. seperti beliau, demi sang cucu yang akan ikut berlomba, jarak baginya bukanlah masalah untuk menularkan semangat juangnya kapada si cucu.

dengan segenap perasaan bersalah, saya sebagai anak kelahiran dari barat berharap jabat tangan beliau yang telah sedia rela menjadi guru 15 menit saya. kecintaan kepada guru seperti beliau karena Tuhan, sungguhlah indah ,temanku.
"saya sangat senang bisa bercakap tanya-jawab dengan beliau. semoga segala kebaikan itu kembali kepada yang memulai berbuat baik,. amin"

loading...

Komentar